SABUN DARI MINYAK JELANTAH

MEMBUAT SABUN DENGAN MINYAK JELANTAH


minyak jelantah
    Perdana sua offline dengan Komunitas Emak Blogger pasca pandemi bertahun-tahun rasanya bahagia. Apalagi perjumpaan kali ini dengan konsep arisan ilmu penuh faedah, workhop membuat sabun dengan minyak jelantah. KEB kali ini menggandeng Mbak Yusi Aristiyani dari Roemah Yusi sebagai pemateri yang mengemas kegiatan dengan fun dan singkat, daging semua.  

    Minyak jelantah seringnya berakhir menjadi sampah domestik yang dibuang begitu saja. Beberapa gerakan pemanfaatan minyak jelantah memang terlihat mulai menggeliat, salah satunya menjadi energi biodiesel, inisiasinya dengan mengcounter minyak jelantah dari rumah tanggah di setiap RT. 

Kali ini pemanfaatan minyak jelantah bisa dilakukan langsung oleh Ibu rumah tangga karena bahan yang relatif mudah didapatkan dan cara pembuatan yang tergolong sederhana. 
    Tapi apakah sabun dari minyak jelantah ini recomended? Jawabannya yes, sabun dari minyak jelantah ini terbukti efektif untuk membersihkan berbagai kotoran di baju bahkan dengan yang ekstrim seperti terkena oli. 
    Bagaimana dengan bau yang dihasilkan, bukankah minyak jelantah berbau khas dan tidak enak? terbukti sabun dengan minyak jelantah ini tidak menyisakan bau jelantah sama sekali. 

Berikut ini bahan, langkah serta tips dalam pembuatan sabun dengan minyak jelantah. 
Bahan
Minyak jelantah

1. Minyak jelantah 500gr 
2. NaOH 80 gr 
3. Air 171 ml 

Alat
1. Mixer : manual/ listrik 
2. Timbangan
3. Wadah-wadah untuk cetakan 
4. Wadah untuk proses pengocokan bahan 

Cara pembuatan
1. Siapkan air sebanyak 171 ml 
2. Masukkan NaOH ke dalam air, aduk sampai larut dengan air. Setelah larut, campuran 2 bahan ini menimbulkan efek panas, tunggu sampai dingin, sekitar 7 jam. 
3. Setelah larutan dingin masukkan minyak jelantah 
4. Kocok sampai menjadi pasta. Apabila menggunakan mixer listrik, durasi sekitar 2 menit, menggunakan mixer manual sekitar 6 menit. 
5. Setelah adonan menjadi seperti pasta, tuang ke dalam wadah-wadah yang disiapkan.
6. 2 jam setelah dituang, adonan mengalami proses saponisasi (proses dari adonan pasta menjadi keras) dan sudah bisa dikeluarkan dari cetakan untuk di potong-potong sesuai kebutuhan. 
7. Adonan siap digunakan menjadi sabun dalam waktu 14 hari setelah pembuatan. 

Dalam proses pembuatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 
- Saat menyatukan NaOH dengan air, perhatikan caranya yaitu memasukkan NaOH ke dalam air, bukan menuang air ke dalam wadah berisi NaOH karena ini bisa menyababkan ledakan walaupun tidak besar.
- Hindari alat dan cetakan yang berbahan alumunium selama pembuatan, karena NaOH yang biasa dikenal dengan nama soda api bersifat korosif, bisa menyebabkan bahan dari alumunium rusak, berlubang dsb. 
- Apabila kita memiliki minyak jelantah yang terlalu pekat walaupun sudah di saring, dapat diatasi dengan menggunakan arang. Rendam arang ke dalam minyak jelantah, setelah warna minyak lebih jernih saring dengan menggunakan ampas tebu.
- Dalam proses pembuatan saabun dari minyak jelantah ini, adonan yang dihasilkan berwarna coklat muda akan tetapi saat adonan siap digunakan (14 hari) sabun akan berwarna putih. 

    Selain menjadi salah satu cara mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna kembali, pembuatan sabun dengan minyak jelantah ini juga bisa menjadi produk home insdustri yang memiliki nilai ekonomis. 

Selamat mencoba 

Komentar