DEMAM BERDARAH

CERITA ANAK
Oleh : WIlis Palupi

Setiap minggu pagi Miko selalu diajak Bapaknya lari pagi mengitari desa. Sepetrti biasa, pagi itu sebelum berangkat lari, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan itu dilakukan di halaman rumah. Setelah pemanasan, mereka berlari-lari kecil lalu mulai berlari menyusuri jalan. Di kanan kiri sepanjang jalan yang dilalui, masih terdapat sawah dengan tanaman padi nan menghijau.
“udara pagi ini segar sekali ya Pak” kata Miko saat menyusuri jalan.
“Tentu saja Ko, udara terasa  segar karena belum banyak polusi. Ini adalah olahraga yang menyehatkan dan murah, : kata Bapak.
Miko mengangguk tanda mengerti dan terlihat makin bersemangat.
Setelah menyusuri jalan-jalan desa, Miko dan Bapak berhenti di atas jembatan yang terletak di sebelah timur desa. Inilah saat-saat yang ditunggu MIko, sambil beristirahat mereka bias melihat matahari terbit di ufuk timur.
“coba kamu lihat Ko, langit sudah terlihat merah. Tandanya matahari akan segera terbit” kata Bapak sambil menunjuk kea rah langit.
Tidak lama kemudian , Miko melihat bola besar berwarna merah muncul memancarkan warna dan cahaya yang indah sekali.
‘Lihat Pak indah sekali cahayaNYA’, seru Miko.
‘Itu adalah tanda kekuasaan Tuhan,, Ko. Karena itulah kita harus selalu bersyukuratas alam dan segala keindahannya yang Tuhan ciptalan itu, Jawab Bapak.
Setelah melihat matahari terbit, Miko dan Bapaknya pun pulang dengan berjalan kaki.
 “Nanti kamu ikut Bapak kerja bakti ya”, kata Bapak di perjalanan pulang.
“Kerja bakti itu apa Pak?”, Tanya Miko.
“Kerja bakti itu melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama, supaya pekerjaan itu cepat selesai”, jawab Bapak.
“Lalu siapa siapa yang ikut kerja bakti Pak’, Tanya Miko lahi.
“Seluruh warga haryus ikut serta karena itu juga untuk kepentingan bersama”, jawab Bapak
“Pak , nanti kita kerja bakti dimana?” Terus apa yang harus Miko kerjakan?”
“Kerja bakti nanti dimulai dari rumah Pak Andi yang anaknya sedang sakit demam berdarah itu. Disana banyak yang bias kamu kerjakan. Misalnya ikut mengumpulkan kaleng-kaleng bekas yang ada di belakang rumah Pak Andi”, jawab Bapak.
“Demam berdarah? Apa itu, Pak? “ Tanya Miko lagi.
“Demam berdarah itu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aydes Aegypti. Jadi kalau sampai nyamuk ini menggigit dan menghisap darah kita, kita bias terkena demam berdarah “, jelas Bapak.
“Lalu kenapa kaleng-kaleng di belakang rumah Pak Andi harus dikumpulkan? Untuk di jual ya Pak?’ Tanya Miko.
‘Tidak Miko, kaleng-kaleng itu dikumpulkan untuk di kubur dalam tanah, supaya tidak ada air yang menggenang’, jawab Bapaksambil melihat wajah Miko yang tampak berkerut.
‘Kenapa tidak boleh ada air yang menggenang Pak?’ Tanya Miko
“Begini Miko, nyamuk umumnya hidup dan berkembang biak di tempat-tempat yang ada genangan airnya, terutama pada saat musim hujan begini. Kita harus waspada dan berusaha agar tidak ada genangan air yang tidak mengalir”, terang Bapak panjang lebar.
“Jadi genangan air seperti itu harus dimusnahkan ya Pak?’ Tanya Miko sambil menunjuk sebuah gelas dipinggir jalan, yang pecah separuhnya dan terisi genangan air.
“Betul Ko, selain airnya harus dibuangf pecahan gelas-gelas ini juga harus di kubur supaya tidak terinjak orang yang lewat. Kita kubur sekalian saja nanti”, jawab Bapak sambil mengambil pecahan gelas, setelah membuang airnya.
“Selin mengubur kaleng-kaleng nekas ada lagi yang bias dilakukan untuk mencegah demam berdarah Ko, yaitu membuang sampah pada tempatnya supaya tidak menyumbat selokan atau saluran air, menguras bak mandi atau tempat penyimpanan air secara teratur”, jelas Bapak.
Kemudian Bapak mengajak Miko untuk mempercepat langkahnya agar bisa segera ikut kerja bakti.  

Komentar