TIWAS NGOS-NGOSAN NDE-NDE ...

AH TENANE
TIWAS NGOS-NGOSAN NDE-NDE
Oleh: Wilis Palupi

Menjelang puasa Ramadhan selain ada ritual sadranan pasti ada tradisi padhusan. Nah Jon Koplo dan sobhib kentalnya, Tom gembus saat itu juga tak ketinggalan untuk pergi menuju umbul cokro untuk padhusan dengan mengendarai vespa. Ketika tiba di daerah sanggung, sorang Bapak setengah baya bermotor honda plethuk yang memboncengkan istri dan anaknya mendahuklui laju vespa Jon Koplo. Mak wuess... begitu.

Melihat itu, Tom gembus yang mbonceng di belakang manas-manasi “Plo, masak kalah sama honda plethuk” Tapi Jon Koplo rupanya tak mau terpancing., dia hanya menjawab enteng.. “Biar lambat asal selamat Mbus” katanya.

Tapi tak berapa lama Gembus kembali mbengok , ‘Plo berhenti sebentar! Lihat ada barannge Bapak tadi yang jatuh “ katanya. Mendengar ada sesuatu yang jatuh Jon Kolo menghentikan laju vespanya. Kemudian Tom gembus turun dan mengambil barang yang tergeletak di jalan tersebut.
              ‘Plo ternyata ini sepatu anaknya Bapak tadi. Ayo cepat kita kejar mumpung belum jauh” kata Tom gembus.
Nah kali ini Jon Koplo langsung memacu vespanya, tapi walau pun sudah digas sak pole, tetep saja nggak terkejar. Ketika sedang nggaber-nggabernya Vespa yang dikenadari, tiba-tiba Jon Koplo melihat sepatu yang satunya juga jatuh. Mereka pun berhenti dan Tom gembus mengambilnya lagi. 
Sambil tancap gas, Jon Koplo berteriak-teriak “Pak, pak! Tunggu sebentar! Teriak Jon Koplo.
            “Heran ya Plo, kok bisa-bisanya dua sepatu jatuh semua sampai nggak tahu. Gimana ta Bapak itu”, keomentar Gembus.
 Aksi pengejaran motor plethuk akhirnya sampai di pertigaan Tegalgondo.
            “Pak, berhenti sebentar’, kata Jon Koplo. “Ya ada apa mas?, jawab si Ibu yang bernama lady Cempluk,.
Tom Gembus yang membawa dua buah sepatu langsung menunjukkan pada lady cempluk. “Ini lho Bu, sepatu anaknya jatuh” kata gembus Melihat dua seopatu itu, Lady Cempluk langsung menjawab                 “Iya mas, itu memang sepatu anak saya. Tapi nyuwun sewu karena tadi memang sengaja saya buang karena sudah rusak, jelas Lady Cempluk.
                “O... lha iki jebol dedl duwel , seperti ini ngene kok Mbus”, kata Jon Koplo setelah dengan teliti memperhatikan sepatu itu. “Lha nggih to, bener kan Mas sudah jebol, makanya saya buang’, kata lady Cempluk.
               “Wah tiwas ngos-ngosan ngoyak.. nde.. nde.., jebule sepatu jebol” kata Jon Koplo rada salah tingkah.

Komentar